Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku - Edisi Seputar Perayaan Natal
Hari raya itu masuk ranah akidah? Kenapa? Betul, hari raya itu masuk permasalahan iman dan akidah, karena selalu berulang di setiap tahun, ada perayaan dan ritual khusus di dalamnya serta ucapan keselamatan atas hari tersebut. Ucapan selamat hari raya ini, …, dst. Berkonsekuensi ikut merayakan walaupun hanya sekadar ucapan pendek, ucapan selamat belaka. Maka dalam kasus-kasus semacam ini berlaku kaidah dalam agama kita yang mulia, bagimu Agamamu dan bagiku Agamaku. Inilah toleransi hakiki dimana seorang muslim sejati berlepas diri dari amalan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak pernah bersujud kepada Allah Ta’ala lagi tidak beriman kepada-Nya. Seorang hamba yang masih memiliki keimanan di hatinya seharusnya peka dan sadar bahwa jenis ibadah apa pun yang ia lakukan, tentu saja harus mengikuti apa yang diajarkan oleh sesembahan-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikutnya menyembah Allah Ta’ala sesuai dengan apa yang Allah Azza Wa Jalla syariatkan. Inilah konsekuensi dari kalimat ikhlas “Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah.” Maksud kalimat yang agung ini adalah “Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Allah Ta’ala, dan jalan cara untuk melakukan ibadah tersebut adalah dengan mengikuti ajaran Rasul yang mulia Shallallahu ‘alaihi wasallam.” Orang-orang musyrik melakukan ibadah kepada selain Allah Yang Maha Esa, padahal tidak diizinkan.
Pengarang: Tim Bimbingan Islam
Penerbit: bimbinganislam.com
Kategori: #Aqidah #Dakwah
Download
Pengarang: Tim Bimbingan Islam
Penerbit: bimbinganislam.com
Kategori: #Aqidah #Dakwah
Download